Showing posts with label tausiah. Show all posts
Showing posts with label tausiah. Show all posts

Akad Syariah dalam Transaksi Jual Beli

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. [QS. An-Nisaa’ : 29].
Jual beli merupakan salah satu cara yang dipakai manusia untuk memenuhi hajat hidupnya. Jual beli juga merupakan sarana yang diperbolehkan agama dalam mendapatkan harta. Dewasa ini, banyak pola jual beli yang bermunculan bersamaan dengan berkembangnya industri-industri keuangan dan perdagangan. Dengan banyaknya jenis-jenis transaksi tersebut menimbulkan sedikit kekhawatiran bagi umat islam terkait kesesuaiannya dengan azas hukum islam.
Islam adalah agama yang sempurna (komprehensif) yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Salah satu ajaran yang sangat penting adalah bidang muamalah/iqtishadiyah (Ekonomi Islam). Kitab-kitab Islam tentang muamalah (ekonomi Islam) sangat banyak dan berlimpah, jumlahnya lebih dari seribuan judul buku. Namun dalam waktu yang panjang,  materi muamalah (ekonomi Islam) cenderung diabaikan kaum muslimin, padahal ajaran muamalah bagian penting dari ajaran Islam, akibatnya, terjadilah kajian Islam parsial (sepotong-sepotong). Padahal orang-orang beriman diperintahkan untuk memasuki Islam secara kaffah (menyeluruh).
”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara menyeluruh (kaffah) . Jangan ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah 208).
Akibatnya ummat Islam tertinggal dalam ekonomi dan banyak kaum muslimin yang melanggar prinsip ekonomi Islam dalam mencari nafkah hidupnya, seperti riba, maysir, gharar, haram, batil, dan lain sebagainya. Pada dasarnya dalam hukum islam, ada sejumlah ketentuan dalam jual beli yang tujuannya untuk mendapatkan kemudahan atau kemaslahatan dan menghindari kerugian atau kemadharatan dalam bertransaksi.
Untuk meredakan kegelisahan dari umat islam yang notabene merupakan mayoritas pasar terbesar seyogyanya para pelaku ekonomi dan pengusaha bisa mempraktekan akad-akad transaksi sesuai syariah. Untuk itu peningkatan pemahaman dan praktek terkait akad-akad syariah mutlak dimiliki oleh para pengusaha dan pengelola industri keuangan.

Kiat Sukses Dalam Pandangan Islam

Menjalankan usaha adalah hal yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa depan seseorang serta menjadi bos bagi diri sendiri. Disamping mendapatkan penghasilan, juga menciptakan cara hidup baru dalam kehidupan. Menjadi pengusaha memerlukan tinjauan kedepan, kegigihan, dan keberanian. Anda akan keluar dari zona nyaman yang memberikan anda gaji dan melangkah kedalam teritori dunia usaha yang belum pasti.
Kewirausahaan memerlukan karakter yang berbeda. Apakah anda memiliki karakter tersebut? Bagaimana anda tahu mana yang lebih baik, menjadi karyawan dengan gaji bulanan atau pengusaha sukses? Meskipun tidak ada rumusan yang menjamin keberhasilan usaha, menurut beberapa studi terdapat beberapa karakter tertentu yang dimiliki pengusaha.
1. Bertakwa Kepada Alloh.
Allah berfirman: Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (Ath-Thalaq:65)
Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya akan diberikannya jalan keluar. (Ath-Thalaq:2)
Untuk menjadi pengusaha yang pertama kita lakukan adalah bertakwa kepada Allah, ini adalah pondasi pokok yang wajib ada bagi setiap pengusaha, karena kita yakin Allah lah yang memberi dan mengatur rejeki maka mintalah kepada Allah rejeki terebut.
2. Memiliki Kepercayaan Diri:
Untuk menjadi pengusaha sukses, anda perlu memiliki keyakinan diri yang luar biasa. Apakah anda bersedia mengatasi semua hambatan dan mencapai tujuan anda?
Jika anda memiliki keyakinan anda bisa melakukannya, maka akan memberikan semua keyakinan yang diperlukan. Dapatkah anda menghitung keyakinan diri anda sendiri?. Tentu saja anda dapat melakukannya, dengan mencoba mendorong diri anda untuk melakukan sedikit lebih banyak dari yang biasa dilakukan setiap harinya. Dan tidak lama, anda akan menemukan diri anda menyelesaikan hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin.
3. Memiliki Keyakinan Pada Masa Depan Usaha Anda:
Tanyakan pada diri anda, apakah anda benar-benar yakin dengan usaha yang anda lakukan. Jika anda tidak terlalu yakin, anda perlu terus mencarinya hingga anda dapat menentukan satu hal dimana anda bersedia berkomitmen. Agar berhasil di bisnis, anda harus fokus selama 24 jam sehari. Anda akan terus membangun, memperbaiki, dan investasi. Hal ini memerlukan komitmen diri yang luar biasa.
4. Fokus Pada Kekuatan Anda:
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk menjadi pengusaha yang efektif, anda perlu menentukan kekuatan anda dan fokus. Anda akan lebih berhasil dengan mampu memaksimallkan upaya anda ke dalam kekuatan anda tersebut. Misalnya, jika marketing adalah keahlian anda, maka anda perlu mempertajam keahlian tersebut dan menggunakan sepenuhnya dalam bisnis. Serta minta bantuan di bidang yang menjadi kelemahan anda, seperti mencari akuntan. Anda bahkan dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dengan berlatih atau mempelajari area tersebut.
5. Memiliki Keterampilan Mengenali Peluang:
Jika bisnis anda hancur ke esokan harinya, bagaimana anda menyikapinya? Mungkin menganggap sebagai kerugian yang besar, atau sebagai peluang untuk membuat awal baru – untuk meningkatkan, tumbuh, membangun kembali?
Pengusaha yang berhasil melihat segala sesuatunya sebagai sumber peluang. Mereka memiliki sifat ingin tahu dan bertanya segala hal. Tidak memandang apa yang ada dihadapannya, mereka selalu bertanya-tanya jika ada cara melakukan hal dengan lebih baik. Dan jika mereka berpikir bahwa memang ada jalan yang lebih baik, mereka akan menemukan solusi dengan sendirinya atau mendapatkan bantuan dari ahli. Juga, peluang dapat ditemukan dengan banyak cara dan tempat, dan dengan bantuan internet, banyak peluang yang mengetuk layar komputer anda. Jika anda pengusaha sejati, anda akan melihat peluang dimanapun.
6. Menjadi Pengambil Keputusan:
Jika anda memerlukan beberapa informasi, mampukah anda mendapatkannya dengan cepat, tanpa membuang waktu orang lain atau waktu anda?.Letakkan secara terpisah, jika anda harus membuat keputusan, mampukah anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cukup cepat dan kemudian membuat keputusan? Atau akankah anda menunda-nunda, sampai pada kenyataan anda belum membuat keputusan? Menjadi seorang pengusaha melibatkan banyak membuat keputusan. Ingatlah bahwa masing-masing keputusan yang anda buat, tanpa memperdulikan seberapa penting pada saat munculnya, akan mempengaruhi bisnis anda. Kebanyakan pengusaha sukses memiliki insting yang akurat, yang mereka gunakan pada saat mereka merasa ragu.
7. Menjadi Seorang Pemimpin:
Anda tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada saatnya anda memerlukan pegawai, menemui investor, mengajukan pinjaman – sehingga, anda berperan sebagai seorang pemimpin. Jika anda tidak memiliki kemampuan memimpin, anda tidak akan mampu mendapatkan pengikut. Sebagai pemimpin perusahaan, orang yang anda pekerjakan akan melihat anda sebagai panutan dan dukungan. Kemampuan memperikan dukungan dan panduan yang benar adalah dasar keberhasilan anda sebagai pengusaha di lingkup yang besar.
Berpikir berhasil…. Memiliki hasrat… Merencanakan dengan baik…. Bekerja keras… Mau belajar… Tekun dan memiliki keyakinan… Memimpin dengan memberikan contoh adalah karakter menjadi seorang pengusaha sukses
8. Dan jangan lupa perbanyaklah sedekah.
Allah berfirman :
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Alloh SWT, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Alloh) maka Alloh akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak dan Alloh menyempitkan dan melapangkan rizki dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan “ (Qs. Al baqoroh : 245)
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Alloh kepadanya. Alloh tidak akan memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedaar apa yang Alloh berikan kepadanya. Alloh kelak akan memberikan kelapangan sesudadh kesempitan” (qs. Ath Tholaq 07)
Sedekah adalah washilah (sarana) bagi kita untuk memperbanyak harta, karena dengan sedekah bukanlah harta kita akan berkurang justru sebaliknya akan bertambah banyak. Oleh sebab itu perbanyaklah sedekah niscaya Alloh akan mempermudah usahamu.
Sumber : http://toko-muslim.web.id

Hukum Bersedekah kepada Non-Muslim


Zakat/sindotrijaya.comHukumnya boleh, memberikan sedekah secara umum kepada orang kafir yang membutuhkan, terutama kerabat. Namun, seorang Muslim tidak diperbolehkan memberikan hadiah berbentuk apa pun dalam rangka memeriahkan hari raya atau ritual apa pun yang mereka lakukan. Karena, termasuk ikut bergembira menyambut hari raya mereka.
Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina konsultasisyariah.com, sedekah dalam bahasa syariat mencakup sedekah wajib dan sedekah sunah. Sedekah wajib istilah lainnya adalah zakat. Sedangkan sedekah sunah, itulah yang dikenal dengan kata ’sedekah’.
Ketika Allah ta’ala menjelaskan golongan yang berhak menerima zakat dalam al-Quran, Allah menyebut zakat dengan kata ’sedekah’.
Ulama berbeda pendapat mengenai hukum memberikan zakat mal kepada orang kafir. Mayoritas ulama melarang hal itu, bahkan Ibnul Mundzir mencatat bahwa para ulama sepakat zakat mal tidak boleh diberikan kepada orang kafir.
Secara umum, sedekah yang dikeluarkan, sangat dianjurkan agar diberikan kepada Muslim yang baik dan kurang mampu. Sehingga harta yang kita berikan kepadanya, akan membantunya untuk melakukan kebaikan dan ketaatan.
Hanya saja, mayoritas ulama, dan ini pendapat yang kuat, berpendapat, sedekah sunah boleh diberikan kepada orang kafir.
“Lebih dari itu, jika sedekah yang kita berikan kepada saudara non-Muslim ini akan menjadi sebab dia masuk islam, insyaaAllah akan menghasilkan pahala yang besar,” pungkas Ustaz. *agus

 http://ekonomisyariah.info/blog/2013/12/17/hukum-bersedekah-kepada-non-muslim/