Aktivitas buruk yang telah menjadi kebiasaan kita sehari-hari adalah
makan dan minum sambil berdiri, makan atau minum dengan tangan kiri,
tidak berdoa sebelum makan atau minum, dan membuang-buang makanan. Islam
sangat peduli dengan semua aktivitas manusia. Mulai dari hal kecil
sampai dengan hal-hal besar di atur oleh Islam. Termasuk bagaimana adab
makan dan minum manusia.
1. Makan makanan yang halal
Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang
halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman, yang artinya:“Hai para
rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Mu`minun: 51)
2. Memuji makanan dan tidak mencelanya
Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya.Rasulullah saw tidak
pernah mencela makanansama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka
beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka
beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
3. Mendahulukan makan daripada Shalat, jika makanan sudah dihidangkan
Yang dimaksud dengan telah dihidangkan yaitu sudah siap disantap.
Rasulullah saw bersabda,“Apabila makan malam telah dihidangkan dan
shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah
tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.”(Muttafaqun ‘alaih)
Manfaatnya, agar hati kita tenang dan tidak memikirkan makanan ketika
shalat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur adalah tingkat lapar
seseorang. Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan
hendaknya dia makan terlebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan
sering dilakukan.
4. Tidak menggunakan alat makan yang terbuat dari emas dan perak
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak
sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
5. Menggunakan tiga jari ketika makan
Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan. Ka’ab bin
Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah saw makan
dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau
menjilatinya.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai
makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya
dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maksudnya yaitu menjilatkan pada orang lain yang tidak merasa jijik dengannya, misalnya anaknya saat menyuapinya, atau suaminya.
6. Sebaiknya tidak menyantap makanan yang masih panas atau sangat dingin
Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas
ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh. Mendinginkan
makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian
itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
7. Menyantap makanan dari yang terdekat
Makan mulai dari makanan yang terdekat. Umar Ibnu Abi Salamah
radhiyallahu’anhumaberkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang
ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah saw. Tangan saya (kalau makan)
menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah saw menegur saya, ‘Wahai
bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah
dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya
setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari adab makan sebelumnya dan
menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan.
Lihatlah bahwa nasihat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa salam sangat
dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian
seterusnya cara makan saya setelah itu.“
8. Memungut, membersihkan dan memakan makanan yang jatuh
Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya.Hal
ini berdasarkan sabda Nabi saw, “Jika salah satu dari kalian makan lalu
makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang
kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk
setan.” (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh
pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk
syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk
kepedulian kita terhadap fakir miskin.
9. Lalat yang terjatuh ke makanan
Apabila lalat terjatuh dalam minuman Nabi saw bersabda, “Apabila lalat
jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia
mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah
satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.”
(HR. Bukhari)
10. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
Walaupun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mencontohkan hal
ini, namun para salaf(generasi terdahulu yang shalih) melakukan hal
ini. Mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri
dari berbagai penyakit.
11. Berdoa sebelum makan
Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan. Rasulullah saw bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca
‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya
sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’
(dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi)
Manfaat membaca basmallah di setiap makan adalah agar setan tidak ikut
makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu
belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal
sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi
fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya,
tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang
ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
12. Selalu menggunakan tangan kanan dan sambil duduk
Rasulullah saw bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan,
makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena
sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan
dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah saw dengan
tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.”
Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu
tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya
karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan
kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
Buruknya makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi
yang lebih utama sambil duduk. Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari
kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.”
(HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih)
Nabi saw melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah
radhiyallahu ‘anhuberkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’
Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
13. Duduk ketika makan
Cara duduk Rasulullah saw ketika makan, Beliaubersabda,“Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari)
Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan. Adapun hadits yang
menyatakan bahwa Rasulullah saw saat makan duduk dengan menduduki salah
satu kaki dan menegakkan kaki yang lain adalah dhaif (lemah). Yang benar
adalah Rasulullah saw duduk bersimpuh (seperti duduk sopannya seorang
perempuan dalam tradisi Jawa) saat makan.
14. Tuntunan bagi orang yang makan, tapi tidak merasa kenyang
Tuntunan bagi orang yang makan tetapi tidak merasa kenyang.Para sahabat
radhiyallahu ‘anhum berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan
tetapi tidak merasa kenyang.”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, ”Barangkali kalian makan berpencar (sendiri-sendiri).” Mereka
menjawab, ”Benar.” Beliau kemudian bersabda, “Berkumpullah kalian atas
makanan kalian dan sebutlah nama Allah, niscaya makanan itu diberkahi
untuk kalian.” (HR. Abu Dawud)
15. Bersyukur setelah makan
Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makan. Terdapat banyak cara
bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah
satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan
(berdoa setelah makan).
Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran
thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa
mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang
banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan
mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
16. Mengambil nafas di luar gelas ketika minum
Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah
saw minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji
Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah
(472))
Apabila Nabi saw minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda,
“Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bernafas dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia
bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
17. Berkumur-kumur setelah minum susu
Berdoa sebelum minum susu dan berkumur-kumur sesudahnya.Rasulullah saw
bersabda, “Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi
wa zidna minhu’ (Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah
untuk kami lebih dari itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang
setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai
hasan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’(381))
Rasulullah saw bersabda, “Apabila kalian minum susu maka
berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu meninggalkan rasa masam pada
mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))
18. Awas mubazir
Jangan berlebih-lebihan dan boros. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah
di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana
disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31.
Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan
satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Sahabat Ummi, semoga kita dimudahkan dalam mengamalkan ilmu yang kita
ketahui. Karena hakikat ilmu adalah amal itu sendiri.[UO/RubrikIslam]